Menjelang Hari Santri 2025, MWCNU Ngrayun dan Banom Kompak Gelar Persiapan di MTs Ma Al Falah Baosan Lor

Ponorogo, 21 Oktober 2025 – Menjelang peringatan Hari Santri Nasional yang jatuh pada tanggal 22 Oktober 2025, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Ngrayun bersama seluruh Badan Otonom (Banom) NU menunjukkan kekompakan dan semangat gotong royong dalam mempersiapkan pelaksanaan upacara Hari Santri. Kegiatan persiapan tersebut dipusatkan di kompleks MTs Ma Al Falah, yang terletak di Desa Baosan Lor, Kecamatan Ngrayun, Kabupaten Ponorogo. Seluruh rangkaian persiapan dilaksanakan secara intensif selama setengah hari, sejak pagi hingga siang, dengan harapan agar pelaksanaan upacara esok hari dapat berjalan lancar, tertib, dan sesuai dengan harapan bersama.

Persiapan ini melibatkan berbagai unsur dalam struktur organisasi Nahdlatul Ulama di tingkat kecamatan, mulai dari Muslimat NU, Fatayat NU, Gerakan Pemuda Ansor, Banser, IPNU, IPPNU, hingga unsur kepemudaan dan tokoh masyarakat setempat. Masing-masing banom turun langsung ke lapangan untuk mengambil bagian dalam proses teknis seperti pemasangan tenda (terop), setting soundsystem, pemasangan banner, pengaturan lokasi upacara, serta gladi kotor petugas apel yang akan bertugas esok hari. Tidak hanya dari unsur internal NU, sinergi juga terjalin dengan baik bersama para guru dan pengurus dari Yayasan Lembaga Pendidikan Al Falah, yang menaungi MTs dan MA Al Falah sebagai tuan rumah lokasi kegiatan.

Kegiatan ini menjadi salah satu wujud nyata dari semangat kebersamaan yang terus dijaga oleh warga NU di Kecamatan Ngrayun. Dalam pelaksanaannya, tidak tampak adanya sekat antarbanom atau instansi. Semua pihak saling membantu dan bekerja sama untuk memastikan bahwa segala kebutuhan teknis dan nonteknis bisa disiapkan secara maksimal. Sejak pagi, lokasi kompleks pendidikan MTs Ma Al Falah sudah mulai dipadati oleh para relawan dan panitia yang membawa perlengkapan serta peralatan untuk persiapan. Tenda-tenda didirikan di beberapa titik strategis, banner Hari Santri dipasang di pintu masuk dan area utama, sementara pengecekan sistem suara dilakukan untuk memastikan kelancaran upacara.

Hari Santri Nasional merupakan momentum penting bagi umat Islam di Indonesia, khususnya warga Nahdlatul Ulama, untuk mengenang dan mengapresiasi peran besar para ulama dan santri dalam memperjuangkan serta mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Penetapan Hari Santri yang jatuh setiap tanggal 22 Oktober merujuk pada lahirnya Resolusi Jihad yang dicetuskan oleh Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari pada tahun 1945. Resolusi ini menjadi pemicu perlawanan heroik para santri dan ulama terhadap penjajah, terutama dalam peristiwa pertempuran 10 November di Surabaya. Karena itu, pelaksanaan Hari Santri bukan sekadar seremoni, tetapi juga bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai perjuangan dan nasionalisme yang ditanamkan para pendahulu.

Ketua MWCNU Kecamatan Ngrayun, dalam keterangannya kepada media, menyampaikan bahwa pelaksanaan upacara Hari Santri tahun ini akan diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai unsur, baik dari pelajar, santri pondok pesantren, anggota banom NU, tokoh agama, hingga masyarakat umum.

“Kami ingin Hari Santri bukan hanya menjadi acara tahunan, tapi menjadi refleksi dan momen membangun semangat kebangsaan, terutama di kalangan generasi muda. Karena itu, persiapan kami lakukan dengan serius,” tegasnya.

Selain upacara, rangkaian peringatan Hari Santri di Kecamatan Ngrayun juga akan dilengkapi dengan kegiatan-kegiatan lain seperti serasehan, refleksi resolusi jihad, serta doa bersama untuk keselamatan bangsa. Meski dilaksanakan secara sederhana, pelaksanaan tahun ini tetap menitikberatkan pada kekhidmatan dan makna dari Hari Santri itu sendiri. Panitia memastikan bahwa seluruh kegiatan tetap mematuhi ketentuan yang berlaku dan menjaga ketertiban di lingkungan pendidikan dan masyarakat sekitar.

whatsapp image 2025 10 21 at 11.56.09 342253c6

Bapak Ibu guru di lingkungan MTs dan MA Al Falah juga menyambut baik sinergi ini. Kepala madrasah setempat menyatakan bahwa pihaknya merasa terhormat menjadi tuan rumah peringatan Hari Santri tahun ini.

“Ini sekaligus menjadi momen edukatif bagi para siswa kami, agar mereka lebih memahami sejarah dan kontribusi para santri dalam perjalanan bangsa Indonesia,” tegasnya.

Ia juga mengapresiasi semangat para siswa dan guru yang turut terlibat dalam persiapan teknis, termasuk dalam bidang kebersihan, konsumsi, dan dokumentasi acara.

Dengan semangat gotong royong dan kebersamaan yang ditunjukkan hari ini, MWCNU Ngrayun dan seluruh banomnya berharap pelaksanaan Hari Santri pada esok hari, Rabu, 22 Oktober 2025, dapat berjalan dengan sukses dan membawa keberkahan. Semua pihak yang terlibat optimis bahwa kerja keras yang telah dilakukan dalam proses persiapan akan berbuah hasil yang baik dan membanggakan, sekaligus menjadi inspirasi bagi kecamatan lain dalam menyelenggarakan kegiatan serupa.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

0

Subtotal